Senin, 28 April 2008

    Tausiyah Hari Ini

    Berhentilah di Stasiun Terakhir

    Ikhwah Fillah pernahkah antum melakukan perjalanan dengan kereta api? Tentunya pernahkan. Bayangkanlah kita mengadakan perjalanan dari Bogor ke Kota pada hari senin pagi jam kerja. Pada awal perjalanan kondisi kereta yang kita naiki masih terasa nyaman, kaki masih bisa berselonjor dan masih bisa merasakan udara pagi yang segar.
    Kereta berjalan seperti biasanya. Dan keretapun berhenti di setiap stasiun untuk menjemput orang orang. Dan seketika itu, kenyamanan kita mulai terganggu. Semakin lama semakin sesak dan kita pun mulai tidak tahan. Ada kesempatan bagi kita untuk turun di stasiun-stasiun yang dilalui oleh sang kereta untuk menghilangkan segala kepenatan kita. Namun perlu kita sadari bahwa belum tentu kereta yang selanjutnya lebih nyaman. Dan belum tentu ada juga kendaraan lain yang dapat menghantarkan kita menuju tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu kita harus bertahan ditengah ketidaknyamanan perjalanan kita hingga kita sampai pada stasiun tujuan kita.
    Ikhwah fillah sekelumit cerita di atas dapat kita analogikan dengan perjalanan tarbiyah kita. Ketika kita mengikutinya di masa awal-awal kita merasa enjoy dan menyenangkan. Kita merasakan sesuatu yang baru dan kita merasa berbeda dengan orang di luar
    Namun seiring dengan perjalanan tarbiyah dan da’wah ini kita mulai merasakan hambatan dan rintangan yang itu merupakan karakteristik dari da’wah itu sendiri. Berbagai cobaan mulai dari lingkungan keluarga, pergaulan, masyarakat dan lainnya datang silih berganti menerpa diri kita. Sampai terkadang cobaan itu menurunkan semangat, komitmen, bahkan akhlak kita. Bahkan terkadang membuat kita ingin berhenti dari tarbiyah ini agar kita bebas dari segala himpitan beban ini.
    Tapi ikhwah fillah sadarilah bahwa bila kita keluar dari tarbiyah ini maka siapa lagi yang akan menasehati kita ketika kita salah, siapa lagi yang akan meluruskan kita agar kita tetap berada pada rel yang telah kita azzamkan dahulu. Ikhwah hafizhokumullah memang berat ujian da’wah ini, tidak semua orang mampu bertahan di jalan ini. Namun sadarilah bahwa Allah itu Maha Penyayang. Dia tidak akan menyia-nyiakan usaha yang telah dilakukan oleh hamba-hambaNya. Oleh karena itu kita dituntut untuk senantiasa memurnikan niat kita dan senantiasa memperbaharui komitmen kita untuk terus tarbiyah hingga akhir hayat seperti yang di contohkan oleh Rasulullah, para sahabat dan mujahid da’wah.

    0 komentator:

     

    About

    Site Info

    Powered By Blogger

    ShutDown Copyright © 2009 Community is Designed by Bie