Senin, 28 April 2008

    Cermin Diri

    Cermin Diri

    Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad Saw bersabda,” Muslim yang satu dalah cermin bagi muslim yang lainnya “. Ada apa dengan cermin ? Apa yang dimaksud oleh Nabi dalam hadisnya ini ?
    Cermin adalah tempat berkaca, melihat sosok diri sendiri dari pantulan bayangan yang ada di cermin. Pada cermin kita bias melihat sosok diri kita yang sebenarnya tanpa dikurangi atau ditambahi. Kita tidak dapat mengingkari apa yang ditampilkan cermin tentang kita. Ia berkata jujur tentang kita. Begitu pula sebaliknya jika cermin itu berdebu atau kotor kita pasti bersedia untuk membersihkannya sehingga kita dan cermin sama-sama tampil bersih dan enak dipandang.
    Hendaknya setiap Muslim berlaku seperti cermin yaitu bersikap jujur terhadap saudaranya sesama muslim. Ia akan mengatakan salah jika memang melakukan kesalahan. Dan ia akan mengoreksinyadengan memberi nasehat-nasehat yang membangun serta mengajaknya kembali ke jalan yang benar. Adapun bila saudarnya melakukan kebenaran ia akn mendukungnya. Begitu pula sebaliknya, jika ada saudaranya memberikan nasehat kebajikan kepadanya, ia mau menerimanya dengan senang hati. Dengan demikiam hidup akan menjadi indah, penuh dengan harmoni, dan pengertian.
    Dari cermin pula, kita bias memperbaiki penampilan kita yang kurang. Adapun jika ada kelebihan atau sesuai dengan harapan kita dalam penampilan, kita bersyukur karenanya. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, hendaklah setiap muslim mengaca diri dengan mengambil pelajaran dari saudaranya sesama muslim.
    Adapun jika ia dalam posisi yang berbuat maksiat, hendaklah ia berkaca pada orang-orang yang saleh dan melhat sisi kebaikan yang ada pada diri mereka, sehingga dengan begitu ia termotivasi untuk bertaubat dan melakukan kebaikan. Jika ia melihat saudaranya mempunyai kelebihan dalam hal ilmu atau kesalehan, hendaklah ia termotivasi untuk meneladaninya atau bahkan melebihinya karena berlomba-lomba dalam kebaikan adalah dianjurkan.
    Suatu ketika Nabi bersabda, “ Nanti akan datang seorang calon penduduk surga. “ Kemudian datanglah seorang laki-laki yang penampilanyabiasa-biasa saja. Lalu ada seorang sahabat yang memberanikan diri untuk meminta izin menginap di rumah laki-laki tersebut.
    Malam demi malam sahabat ini memperhatikan, ternyata tidak ada amal istimewa yang dilakukan oleh laki-laki itu. Kemudian pada hari ketiga, sahabat ini bertanya pada laki-laki itu, apa yang membuatnya dinilai sebagai calon penduduk surga oleh Nabi. Setelah berpikir keras, laki-laki itu kemudian menjelaskan bahwa setiap sebelum tidur ia selalu memaafkan kesalahan saudara-saudaranya sesama muslim. Apa yang dapat kita petik dari kisah tersebut? Ternyata, para sahabat selalu mengaca diri pada sahabat-sahabatnya sesama muslim. Jika ad kelebihan mereka meneladaninya. Jika ada kekurangan, mereka beristighfar semoga tidak terjerumus ke dalam hal yang sama dan berusaha menasehati saudaranya itu. Wallahu a’lam bish shawab

    0 komentator:

     

    About

    Site Info

    Powered By Blogger

    ShutDown Copyright © 2009 Community is Designed by Bie